Yahim R. Montiley, Perajin Alat Musik Tradisional Mori yang Dedikasikan Ilmunya untuk Anak-Anak

Palu, – Di tengah derasnya arus modernisasi, sosok Yahim R. Montiley tetap setia menekuni jalannya: membuat alat musik tradisional dan membagikan ilmunya kepada anak-anak. Warga Jalan Kayumbosi No. 32, Kalukubula, Kabupaten Sigi ini berasal dari Mori to Impo Korowalelo. Sejak 1987, ia telah menekuni pembuatan alat musik sebagai wujud kecintaan pada seni budaya.

Baca juga : Kepemimpinan Ketua DPRD Morowali Utara Warda Dg Mamala yang Humanis dan Mengayomi

Perjalanan Yahim bermula ketika masih kuliah di STIE. Saat itu ia dan tim paduan suara mahasiswa hendak mengikuti lomba musik etnik, namun hanya memiliki jerigen sebagai pengiring. “Saya coba buat gendang, ternyata bisa. Sejak itu saya terus belajar sampai sekarang mahir bikin alat musik,” kenangnya.

Baca juga : Tiga Legislator Morut dan Ketua DPRD Bantu AC dan Dana untuk Kantor Sinode GKST Kolonodale

Yahim punya keahlian membuat berbagai alat musik terutama musik tradisional Mori dan melayani pemesanan.

Kini Yahim tidak hanya membuat alat musik untuk kebutuhan sanggar. Ia juga kerap berkolaborasi dengan beberapa sanggar seni di Palu dan sekitarnya untuk mengiringi berbagai pentas. Dedikasi itu semakin terasa ketika pada 2019, ia mengajar musik bambu di empat sekolah dasar di Kecamatan Lembo: SDN Wawopada, SDN Undoro, SDN Tinompo, dan SDN Korowalelo.

Baca juga : Rapat Paripurna DPRD Morowali Utara Bahas Jadwal Tahunan dan Rencana Kerja 2025-2026

Meski sempat terhenti karena trauma gempa Palu, Yahim tidak berhenti mengabdikan diri. “Saya hanya ingin anak-anak mengenal dan mencintai alat musik tradisional sejak dini,” ujarnya.

Kisah Yahim R. Montiley menjadi bukti bahwa pelestarian budaya bukan hanya soal karya, tetapi juga tentang kemauan untuk menyalurkan ilmu kepada generasi berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *